Senin, 21 April 2014

Kartini Dan Pemberdayaan Perempuan


Kartini adalah sosok sebuah simbol momentum kebangkitan dari diri seorang perempuan Indonesia. Kiprahnya mendirikan sekolah khusus perempuan adalah suatu terobosan di masanya, surat suratnya yang telah dibukukan yakni “Habis Gelap Terbitlah Terang” merupakan wujud dari eksplorasi pikiran pikiran kartini mengenai penindasan dan diskriminasi perempuan pada masa itu. walaupun sebagai seorang putri bangsawan, dan segala fasilitas yang didapat sangat mudah, sampai bangku  pendidikan pun didapatnya hingga remaja. Dibalik itu semua, kartini menyimpan kesedihan dan kekecewaan sebagai perempuan, karena pendidikannya yang didapat tidak serta merta didapatkan pula oleh perempuan perempuan lain yang kurang beruntung pada masanya. Karena menurut kartini, pendidikan adalah pemutus mata rantai kemiskinan, kebodohan, penindasan,dan diskriminasi. Maka dengan segenap kemampuannya, beliau merelakan untuk tidak meneruskan pendidikannya keluar negeri demi mengubah pandangan bahwa sosok perempuan dapat berdiri mandiri, berkreasi, dan menjadi sekolah pertama bagi anak anaknya kelak. Kartinilah sebagai salah satu contoh sosok pemberdaya bagi kepentingan harkat dan martabat perempuan, sehingga perempuan yang disebut Raden Ajeng Kartini inilah dinobatkan sebagai “pejuang emansipasi wanita”.
Namun, kita lihat pada hari ini, pada masa ini, jauh setelah kartini telah tiada,  ya, realitasnya masih banyak pula perempuan perempuan hari ini yang mungkin nasibnya tidak jauh berbeda dengan perempuan pada masa kartini. Kemiskinan, kebodohan, tindak asusila, diskriminasi dan lain sebagainya yang dapat merugikan perempuan.namun disisi lain kita yakin, bahwa banyak dinegeri ini perempuan perempuan  yang tangguh, maju, dan berkarya bagi dirinya, bangsa, dan kaum perempuan. ya, Khususnya bagi perempuan yang sudah memiliki kemampuan, jangan jadi penonton. Tapi, hendaklah kita aktif dalam posisi sebagai pengambil keputusan dan membuat kebijakan, termasuk memperjuangkan sesamanya. (Sri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar