Kartini adalah sosok sebuah simbol
momentum kebangkitan dari diri seorang perempuan Indonesia. Kiprahnya
mendirikan sekolah khusus perempuan adalah suatu terobosan di masanya, surat
suratnya yang telah dibukukan yakni “Habis Gelap Terbitlah Terang” merupakan
wujud dari eksplorasi pikiran pikiran kartini mengenai penindasan dan
diskriminasi perempuan pada masa itu. walaupun sebagai seorang putri bangsawan,
dan segala fasilitas yang didapat sangat mudah, sampai bangku pendidikan pun didapatnya hingga remaja. Dibalik
itu semua, kartini menyimpan kesedihan dan kekecewaan sebagai perempuan, karena
pendidikannya yang didapat tidak serta merta didapatkan pula oleh perempuan
perempuan lain yang kurang beruntung pada masanya. Karena menurut kartini,
pendidikan adalah pemutus mata rantai kemiskinan, kebodohan, penindasan,dan
diskriminasi. Maka dengan segenap kemampuannya, beliau merelakan untuk tidak
meneruskan pendidikannya keluar negeri demi mengubah pandangan bahwa sosok
perempuan dapat berdiri mandiri, berkreasi, dan menjadi sekolah pertama bagi
anak anaknya kelak. Kartinilah sebagai salah satu contoh sosok pemberdaya bagi
kepentingan harkat dan martabat perempuan, sehingga perempuan yang disebut
Raden Ajeng Kartini inilah dinobatkan sebagai “pejuang emansipasi wanita”.
Namun, kita
lihat pada hari ini, pada masa ini, jauh setelah kartini telah tiada, ya, realitasnya masih banyak pula perempuan
perempuan hari ini yang mungkin nasibnya tidak jauh berbeda dengan perempuan
pada masa kartini. Kemiskinan, kebodohan, tindak asusila, diskriminasi dan lain
sebagainya yang dapat merugikan perempuan.namun disisi lain kita yakin, bahwa
banyak dinegeri ini perempuan perempuan
yang tangguh, maju, dan berkarya bagi dirinya, bangsa, dan kaum perempuan.
ya, Khususnya bagi perempuan yang sudah memiliki kemampuan, jangan jadi
penonton. Tapi, hendaklah kita aktif dalam posisi sebagai pengambil keputusan
dan membuat kebijakan, termasuk memperjuangkan sesamanya. (Sri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar