![]() |
Tercebur, ayam miik tetangga langsung dimakan ratusan lele |
Sebelum
membicarakan kelanjutan pengalaman pribadi terkait budidaya ikan lele, saya meminta
maaf atas kesalahan informasi pada tulisan “ Berbagi Pengalaman Budidaya Ikan Lele Jenis
Sangkuriang Bagian 1” yang dirilis pada hari Senin, 8 Februari 2014. Ditulisan
sebelumnya saya menyebutkan bahwa selama 3 bulan masa pembesaran terdapat 992
ekor lele yang bertahan hidup dari 1000 ekor bibit yang dibesarkan. Ternyata,
ada kesalahan penghitungan sehingga jumlah lele menjadi lebih banyak padahal faktanya tidak seperti jumlah sebenarnya.
Dua
hari setelah memposting “Pengalaman Budidaya Ikan Lele Jenis Sangkuriang Bagian
1”, saya dan penanggung jawab program lele menghitung ulang ikan lele yang disortir, ternyata
tersisa 685 ekor dari 1000 ekor bibit yang bertahan hidup selama pembesaran 3
bulan. Kok bisa ya ?
Menghadapi
kenyataan seperti itu, kami langsung berdiskusi dan bersama-sama menganalisis
penyebab berkurangnya jumlah ikan lele dan hasilnya adalah :
1. Pemberian
pakan yang tidak seimbang antara jumlah lele dan jumlah pakan yang diberikan
sehingga terjadi kanibalisme karena ada beberapa ekor yang tidak mendapatkan
pakan.
2. Kanibalisme
akibat keterlambatan penyortiran, dimana lele yang lebih besar ukurannya
memangsa ikan lele yang lebih kecil
3. Minimnya
pemberian pakan tambahan
4. Tidak
dirawatnya kolam dan air sehingga banyak lele yang mati karena Ph air terlalu
tinggi ataupun terlalu rendah
Perawatan Ikan lele
Apakah
membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang itu sulit? Bagi seorang pemula
seperti saya dan beberapa kawan di Pemberdaya Muda, jujur kami katakan bahwa
membudidayakan ikan lele jenis sangkuriang itu cukup sulit. Dibutuhkan
orang-orang yang berkomitmen dan bertanggungjawab untuk terus memantau perkembangan
ikan lele setiap hari.
Semenjak
pembelian bibit ikan lele pada akhir bulan November 2014 lalu sampai dengan
tanggal 10 Februari 2015, kami hanya melakukan 1 kali rotasi penggantian air
sehingga kadar asam air tinggi dan berbau, kwalitas air yang buruk tersebut
pada akhirnya menjadi salahsatu penyebab banyaknya ikan yang mati ditambah
kanibalisme ikan lele.
Karena
saya dan kawan-kawan Pemberdaya Muda belum memiliki pengalaman bagaimana
perawatan kolam dan air budidaya ikan lele. Kawan-kawan bisa cek di Managemen Air Untuk Budidaya Ikan Lele
Membuat Pakan Buatan
Untuk
menyiasati harga pakan lele yang terbilang mahal, biasanya para peternak ikan
lele membuat pakan buatan untuk menekan pengeluaran setiap bulannya, begitupula
dengan kami. Harga pakan lele model 500 dipasaran ada dikisaran Rp.10.000 s/d
Rp. Rp.12.000/Kg, pengalaman pribadi saya dan kawan-kawan, untuk 1 Kg pakan
lele dengan ritme pemberian pakan 3 kali sehari setidaknya menghabiskan 1 Kg
pakan (saya mengambil contoh 2500 ikan lele yang dibudidayakan oleh kawan-kawan
Pemberdaya Muda). Apabila dikalkulasikan selama 3 bulan (90 hari) maka biaya
yang harus dikeluarkan untuk pakan lele adalah sebesar Rp.900.000. jumlah biaya
untuk pakan lele akan semakin besar apabila lele yang diternakan jumlahnya
lebih banyak.
Untuk
menekan pengeluaran, kami membuat pakan buatan dengan cara mencampurkan ampas
tahu + bekatul + pupuk tanaman + mikroba google BIOP2000Z yang sudah
difermentasi (takaran ampas tahu, bekatul, dan pupuk tanaman disesuaikan dengan
kebutuhan lalu disiram dengan BIOP2000Z dan difermentasikan selama 5 hari),
hasil campuran tersebut nantinya menghasilkan belatung berprotein yang berguna
untuk menambah berat badan si ikan lele. Untuk mengetahui apa itu BIOP2000Z
silahkan cek Mikroba Google BIOP2000Z
Bagi
para pemula, mengalami kerugian uang dan waktu adalah hal yang biasa dalam budidaya ikan lele ataupun bisnis
lainnya, yang terpenting adalah komitmen dan tidak berhenti untuk belajar, terus
mencari informasi ataupun mengikuti pelatihan sesuai dengan bisnis yang
digeluti. (rosyid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar