Senin, 25 Agustus 2014

Dilema Mahasiswa Baru “Harapan Vs Kenyataan”

Sumber Foto : Muhammad Iqbal
Sebelumnya Saya ingin mengucapkan selamat bagi kawan-kawan yang telah diterima di perguruan tinggi, dari sekian banyak pemuda di Indonesia mungkin kita adalah salah satu orang yang beruntung bisa mengeyam pendidikan sampai tingkat Sarjana. Apakah ini soal keberuntungan? Mungkin bisa jadi, atau memang karena hasil kerja keras, akses dan basic ekonomi yang kuat? Banyak penyebabnya.

Selanjutnya apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa baru ini? Apakah akan melakukan kegiatan yang sama ketika masa-masa SMA? Belajar, Nongkrong lalu Pulang? lalu strategi apa yang akan diterapkan oleh para pengajar agar mencetak lulusan yang mampu bersaing? Apakah sekadar masuk kelas, diskusi, memberikan tugas lalu pulang? Tidak sesederhana itu.
Dengan masuk ke perguruan tinggi seorang mahasiswa mengharapkan masadepannya bisa cerah, masa-masa perkuliahan yang indah, wisuda tepat waktu, bekerja dan mendapatkan penghasilan yang besar adalah impian setiap mahasiswa. Tapi ternyata kenyatannya sangat jauh sekali dengan harapan, masa-masa perkuliahan tidak selalu mulus sesuai harapan, ada saja rintangan yang mesti dihadapi, contohnya seperti masalah keuangan, dosen yang terlambat masuk kelas, dosen yang terlambat memberikan nilai, nilai IP (Indeks Prestasi) yang rendah dan banyak lagi, yang pada akhirnya berdampak pada terlambatnya untuk wisuda, sekalinya lulus wisuda tepat waktu kita menganggur dan akhirnya frustasi.
Mempersiapkan diri diawal perkuliahan sebenarnya dapat membantu segala kemungkinan di masa yang akan datang, memperluas jaringan, memperkuat kapasitas diri dengan mengikuti training/seminar/diskusi adalah salahsatu pintu untuk mencapai cita-cita yang diharapkan dibandingkan hanya sekadar masuk kelas, nongkrong lalu pulang. Semakin matang perencanaan dan kesiapan kita menghadapi dunia perkuliahan tidak akan menutup kemungkinan Kita akan berhasil memperoleh apa yang kita cita-citakan diawal, begitu juga sebaliknya, kurangnya persiapan akan membuat kita terombang-ambing dan mengarah pada kegagalan. (Rosyid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar